Persaingan perusahaan asuransi di Indonesia

Persaingan perusahaan asuransi di Indonesia.

Informasi tentang sekilas pangsa pasar asuransi Indonesia.

Perusahaan asuransi swasta lokal lebih mendominasi pasar asuransi umum dibanding perusahaan patungan (joint venture) yang dihitung berdasarkan perolehan premi bruto selama tahun 2007.

Berdasarkan data sementara Biro perasuransian badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan (Bapepam-LK) ada lima perusahaan asuransi lokal yang menempati urutan teratas pengumpulan premi bruto yaitu PT Asuransi Sinar Mas (Rp 2.19 triliun), PT Asuransi Jasa Indonesia (Rp 1.92 triliun), PT Tugu Pratama Indonesia (Rp 1.27 triliun), PT Asuransi Astra Buana (Rp 1.17 triliun) dan PT Asuransi Central Asia (Rp 848 miliar).

Sedangkan perusahaan asuransi joint venture hanya ada 3 perusahaan yang berhasil mengumpulkan premi bruto tinggi yakni PT Asuransi Mitsui Sumitomo (Rp 642 miliar), PT Asuransi AIU Indonesia (Rp 596 miliar) dan PT Asuransi Allianz Utama (Rp 581 miliar).

Isa Rachmatarwata Kepala biro perasuransian bappepam-lk mengungkapkan tren meningkatnya pangsa pasar perusahaan asuransi lokal dibandingkan perusahaan joint venture karena umumnya yang joint venture membidik pasar yang spesifik dan berbeda dengan pasar perusahaan asuransi lokal.

Kornelius Simanjuntak Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menambahkan perusahaan asuransi lokal lebih mendominasi karena lebih agresif melakukan penetrasi pasar ke daerah-daerah sedangkan perusahaan patungan hanya dikota besar.

Five force model adalah adalah strategi bisnis yang digunakan untuk melakukan analisis dari sebuah struktur industri. Analisis tersebut dibuat berdasarkan 5 kekuatan kompetitif yaitu :

The threat of a substitute product
Bagaimana substitusi terhadap asuransi dyantolife? Apakah konsumen dapat memperoleh barang substitusinya dengan mudah? Semakin banyak dan dekat barang substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih dengan mudah. Force ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya switching cost, kecenderungan untuk substitusi, diferensiasi produk, dan lainnya.

Subtitusi dari asuransi di Indonesia adalah:

  • Ketatnya persaingan bank yang menawarkan berbagai macam produk seperti, deposito dengan bunga tinggi.
  • Produk bank yang menawarkan bunga tinggi dengan menabung dibank bisa mendapatkan cover asuransi.
  • Investasi Obligasi pemerintah yang menggiurkan
  • Banyaknya investasi- investasi yang mengakibatkan asuransi jadi tidak tertarik di antaranya adalah saham, reksadana, index, forex dan produk derivatif walaupun sekarang pemerintah mulai melarang instrumen investasi ini..
  • Semakin banyaknya broker-broker berdiri di Indonesia.

Ini adalah barang substitusi dari asuransi yang ada.

The threat of the entry of new competitors
Bagaimana tingkat kesulitan/kemudahan bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam industri Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh brand equity, hambatan masuk seperti paten dsb, distribusi, skill atau core competence tertentu, economies of scope, cost advantage, dan lainnya.

  • Berdasakan pangsa pasar asuransi Indonesia yang masih luas dengan perbandingan PDB cmn 1% aja yang dibandingkan Singapore dibagian asuransi bisa menyumbangkan 5% dari PDB.  maka Indonesia merupakan salah satu pangsa pasar yang bagus dan menggiurkan untuk 5 tahun kedepan untuk  merupakan suatu data yang sangat menarik untuk investasi membangun perusahaan asuransi baru di indonesia maupun dari investor asing atau investor local untuk mencoba mencari keuntungan dalam bidang asuransi
  • Modal investasi termasuk lumayan besar jadi dengan skala modal kecil maka susah untuk mendirikan sebuah perusahaan asuransi.
  • Akses distribusi termasuk lumayan susah karena Indonesia termasuk Negara kepulauan maka harus menginvestasi modal besar dengan membuka banyak cabang karena susah dijangkau cuman dengan satu macam transportasi seperti kendaraan.
  • Masyarkat Indonesia merupakan termasuk rakyat yang brand loyalty jika bisa mencipkatakan brand image yang bagus maka pasti mempunyai pangsa pangsar tersendiri yang loyal.

Mengenai peraturan pemerintah yang dikeluarkan Nomor 39 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. .PP No 39/2008 mewajibkan semua perusahaan asuransi memiliki modal minimal Rp 40 miliar pada akhir 2008 dan Rp 100 miliar pada akhir 2010. Ini akan menyebabkan persaingan lebih berkualitas dengan setiap perusahaan mempunyai modal minimal. Makanya dengan peraturan ini asuransi di Indonesia bisa banyak masuknya competitor modal besar dan skala besar dan ini juga merupakan salah satu ancaman besar bagi kita dalam existency.

The bargaining power of customers
Bagaimana kekuatan yang dimiliki pelanggan Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya.

Dengan taktik marketing dan penetrasi pasar yang banyak dipasar asuransi di Indonesia maka customer bisa mendapat banyak pilihan membeli asuransi selain perusahaan kita, jika tim akuisisi atau marketing tidak cermat dalam mengambil pasar maka akan kalah bersaing.

The bargaining power of suppliers
Supplier merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk bahan produksi. Force ini ditentukan oleh beberapa factor diantaranya: switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier.

  1. supplier dari perusahaan asuransi lebih ke custodian bank. Jika jumlah custodian bank lebih banyak jadi kita bisa lebih banyak alternative dalam memilih bank dan bisa memilih custodian bank suku bunga tinggi, biaya rendah dan service yang lebih bagus.
  2. Pemilihan produk investasi yang lebih banyak seperti return dalam obligasi, mutual fund, money market, equity yang bisa menjadi pilihan alternative investasi dari perusahaan yang bisa member return yang lebih tinggi.

    The intensity of competitive rivalry

Bagaimana intensitas persaingan dalam perusahaan asuransi? Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Force ini ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga, exit barriers, dan sebagainya.

1. Perusahaan asing yang sudah mempunyai nama, brand name, dan historical yang lama anatara lain adalah : prudential, AIA, Manulife, sequislife, sunlife, AIG, dan Allianz, sunlife.

2. perusahaan modal kuat dari investor negeri yaitu :  PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Jasa Indonesa, PT Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Central Asia, dan bumiputera.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *