Hacked By TeaM_CC :: 0x0 WAS HERE
Your Security breached ….
No security is perfect
Facebook.com/cyber.command0s
[+]Team_CC[+]
Your Security breached ….
No security is perfect
Facebook.com/cyber.command0s
[+]Team_CC[+]
Membangun sistem manajemen pengetahuan untuk pemakai perpustakaan berbasis intranet
menggunakan perangkat lunak opensource..
Oleh: Hendro Wicaksono
Istilah dan konsep Intranet sebenarnya bukan merupakan hal baru. Konsep tersebut muncul tidak lama setelah Internet populer. Secara sederhana, Intranet dapat didefinisikan sebagai implementasi teknologi Internet pada jaringan komputer lokal (Local Area Network).
Di banyak institusi, Intranet banyak diimplementasikan karena bisa digunakan pada jaringan komputer yang sudah ada (existing network). Hal ini disebabkan karena hampir semua sistem operasi modern seperti Windows, Unix, dan GNU/Linux menggunakan protokol TCP/IP untuk hubungan antar komputer. Protokol yang juga digunakan untuk Internet.
Dengan Intranet, semua media dan aplikasi yang populer di Internet, bisa juga dimanfaatkan pada jaringan lokal. Intranet juga menjadi infrastruktur bagi sarana komunikasi yang cross-platform (tidak tergantung pada sistem operasi tertentu), dan memudahkan dalam mencari informasi karena pemakai hanya dihadapkan pada satu antarmuka (interface).
Sebenarnya ada banyak media yang bisa digunakan pada Intranet. Tapi yang paling populer adalah web. Sehingga seringkali Intranet diidentikkan dengan web. Dalam tulisan ini, media yang digunakan pada Intranet adalah web. Dengan pertimbangan ketersediaan aplikasi dan kebanyakan pemakai perpustakaan sudah terbiasa dengan antarmuka web.
Dalam pengamatan penulis, sejauh ini Intranet masih sangat jarang dimanfaatkan untuk memperluas jenis layanan dan meningkatkan kualitas layanan perpustakaan berbasis Teknologi Informasi (TI). Rata-rata perpustakaan baru memberikan layanan berbasis TI sebatas sistem automasi perpustakaan (termasuk didalamnya katalog terpasang). Itupun seringkali tergantung pada aplikasi tertentu. Padahal ada banyak jenis layanan yang bisa dikembangkan untuk pemakai perpustakaan dengan teknologi Intranet.
Ada beberapa sebab kenapa Perpustakaan belum banyak mengimplementasikan Intranet. Pertama, pustakawan belum punya cukup kapabilitas untuk melakukan itu. Karena untuk mengimplementasikan Intranet perlu pengetahuan yang cukup baik pemahaman terhadap TI dan perpustakaan itu sendiri. Masalah ini bisa dipecahkan dengan melakukan kerjasama antara perpustakaan dengan bagian TI di institusi dimana perpustakaan tersebut ada.
Kedua, mungkin saja pustakawan belum punya ide detail tentang apa saja layanan perpustakaan yang bisa dikembangkan dengan adanya Intranet. Tulisan akan membahas masalah kedua. Yaitu implementasi Intranet menggunakan perangkat lunak Open Source, dan dikaitkan dengan sistem manajemen pengetahuan bagi pemakai perpustakaan.
Membahas Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) akan terkait dengan pembahasan Manajemen Informasi (Information Management). Untuk memahami kedua istilah tersebut, harus dimulai dulu dengan memahami beda antara Informasi dan Pengetahuan.
Informasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang kita bagi melalui beragam media komunikasi yang ada (Information is something that we share). Sedangkan Pengetahuan adalah sesuatu yang masih ada dalam pikiran kita (Knowledge is something that is still in our mind). Kemudian dapat disimpulkan, Informasi adalah Pengetahuan yang dibagi atau dikomunikasikan melalui beragam media yang ada (Information is shared knowledge).
(LIHAT GAMBAR NO. 01. Information is shared knowledge. http://hendrowicaksono.multiply.com/photos/photo/10/1.gif)
Setelah memahami beda Informasi dan Pengetahuan, selanjutnya mendefinisikan Manajemen Informasi dan Manajemen Pengetahuan.
Manajemen Informasi adalah teknik pengaturan atau organisasi agar Informasi (shared knowledge) mudah dicari dan digunakan kembali oleh pemakai. Yang termasuk dalam proses Manajemen Informasi antara lain: pengadaan informasi, pengolahan informasi, kemas-ulang informasi, dan temubalik informasi.
Sedangkan Manajemen Pengetahuan adalah teknik membangun lingkungan pembelajaran (learning environment), dimana orang-orang didalamnya terus termotivasi untuk belajar, memanfaatkan informasi yang ada, serta pada akhirnya mau berbagi Pengetahuan baru yang dihasilkannya.
Dalam konteks artikel ini, yang dimaksud dengan “Sistem Manajemen Pengetahuan Bagi Pemakai Perpustakaan” adalah sistem (lingkungan pembelajaran) dimana pemakai perpustakaan tidak hanya bisa menelusur katalog terpasang, tetapi juga secara interaktif dan aktif mencari informasi, terus termotivasi untuk belajar (membaca, berdiskusi, memberikan komentar), dan dimotivasi untuk mau berbagi pengetahuan. Sistem Manajemen Pengetahuan yang bekerja dengan baik, akan membentuk komunitas para pembelajar yang dalam skala sosial besar, akan menjadi manusia-manusia produktif yang mampu melakukan perbaikan pada faktor-faktor sosial dan budaya masyarakat.
Yang harus diperhatikan adalah, orang akan termotivasi untuk belajar jika ia tertarik dengan apa yang akan ia pelajari (learning is remembering what you’re interested in). Karena itu, pustakawan perlu tahu dahulu bidang apa saja yang menjadi interes pemakai. Tiap orang mempunyai pola dan proses pembelajaran serta interes yang berbeda-beda. Untuk itu perlu ada penelitian yang mendalam tentang kebutuhan pemakai. Model penelitian kualitatif cocok untuk menggambarkan secara detail pola komunikasi dan pembelajaran pemakai perpustakaan.
Tahun 1984, Richard M. Stallman, seorang hacker di Lab Artificial Intelligence MIT, keluar dari MIT dan mendirikan suatu yayasan yang dinamakan free software foundation (FSF). Yayasan ini dibuat untuk mempromosikan kebebasan tiap individu untuk:
Gerakan ini populer dengan nama free software movement. Lisensi yang digunakan oleh gerakan free software adalah GNU/GPL (Gnu is Not Unix/General Public License). Sebagian orang juga menjuluki lisensi ini sebagai Copyleft (lawan dari Copyright). Inti dari lisensi ini adalah: “pada setiap program dengan lisensi GNU/GPL, setiap individu punya kebebasan memperoleh source code program untuk digunakan dan dimodifikasi. Tetapi hasil modifikasi juga harus dirilis dengan lisensi yang sama (GNU/GPL)”. Gerakan free software semakin populer ketika Linux muncul dan menjadikan gerakan ini mempunyai alternatif sistem operasi lengkap yang benar-benar mengikuti kaidah GNU/GPL dan dapat diandalkan skalabilitasnya.
Awal 1997, sekelompok hacker seperti Eric S. Raymond, Tim Oreilly, dan Bruce Perens, berkumpul dan membicarakan bagaimana caranya agar gerakan free software bisa lebih diterima di lingkungan bisnis. Mereka merasa istilah “free” pada free software sering disalahartikan sebagai GRATIS, bukan sebagai kebebasan (freedom). Kemudian muncul ide untuk menggunakan istilah Open Source software yang dirasa lebih business-friendly.
Dengan Open Source, beragam jenis lisensi bisa terakomodasi diantaranya: GNU/GPL, LGPL (Lesser GPL), BSD (Berkeley Software Distribution), NPL (Netscape Public License), MPL (Mozilla Public License) dan Public Domain. Seiring makin populernya gerakan Open Source, semakin banyak pula perangkat lunak yang dibuat dan dirilis sebagai Open Source Software dan banyak dimanfaatkan oleh kalangan bisnis. Beberapa yang populer diantaranya:
Saat ini dapat dikatakan, hampir seluruh infrastruktur internet dan sebagian besar aplikasi yang berjalan diatasnya, menggunakan aplikasi-aplikasi Open Source.
Sebelum melihat aplikasi Open Source apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk membangun sistem Manajemen Pengetahuan bagi pemakai perpustakaan, yang harus dilakukan dahulu adalah memetakan dahulu proses penciptaan pengetahuan. Gambar dibawah secara sederhana dapat menggambarkan proses penciptaan pengetahuan di perpustakaan.
(LIHAT GAMBAR NO. 02. Alur Proses Penciptaan Pengetahuan di Perpustakaan. http://hendrowicaksono.multiply.com/photos/photo/10/3.gif).
Information Acquisition (Proses Pengadaan Informasi)
Proses pengadaan informasi adalah proses mengumpulkan beragam informasi dari berbagai sumber yang dianggap relevan dengan interes komunitas pemakai sistem Manajemen Pengetahuan. Karena itu, proses ini harus dilakukan berdasarkan survei kebutuhan dan interes anggota komunitas yang yang telah dilakukan terlebih dahulu. Sumber informasi tidak hanya berasal dari Internet, tetapi juga dari sumber informasi yang didistribusikan dalam bentuk offline, seperti CDROM atau DVDROM.
Untuk memudahkan pustakawan mencari beragam informasi di Internet yang secara aktif selalu diupdate, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, sebaiknya pustakawan bergabung didalam forum diskusi komunitas. Model komunikasi yang banyak dipakai adalah mailing list dan newsgroup. Atau bila memungkinkan, pustakawan juga mengikuti forum diskusi yang “underground”. Pada beragam forum diskusi ini, biasanya (dan seringkali) terdapat berbagai informasi penting yang sulit didapat bila dicari melalui mesin pencari (search engine). Terkadang informasi yang ada sifatnya temporer, sehingga harus cepat diambil sebelum dihapus dari server penyimpanannya.
Kedua, pustakawan bisa memanfaatkan beragam teknologi Open Source yang tersedia. Misalnya:
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai standar dan implementasi WS, bisa melihat situs World Wide Web Consortium (www.w3c.org).
Tersedia juga aplikasi yang punya kemampuan dan fitur mirip Perl dan LWP, tetapi mudah digunakan yaitu httrack (www.httrack.com). Versi Windowsnya juga tersedia (Winhttrack). Httrack tidak hanya mempunyai antarmuka grafis, tetapi juga antarmuka berbasis baris perintah (command line).
Pada proses pengadaan informasi, ada dua jenis informasi yang dikumpulkan. Pertama Unstructured Information (informasi yang tidak terstruktur) dan Structured Information (informasi yang tidak terstruktur). Unstructured Information adalah informasi yang tidak mendalam tentang suatu topik. Contohnya adalah artikel surat kabar. Sedangkan Unstructured Information adalah (sekumpulan) informasi yang mendalam dan detail tentang suatu topik. Unstructured Information disimpan dan menjadi bagian penting dalam Unstructured Knowledge Creation (Penciptaan Pengetahuan yang Tidak Terstruktur), sedangkan Structured Information disimpan dalam sistem repository (digital library).
Unstructured Knowledge Creation (Penciptaan Pengetahuan Yang Tidak Terstruktur)
Unstructured Knowledge Creation adalah proses pembelajaran komunitas yang cenderung tidak terstruktur. Tidak terstruktur dalam hal pengetahuan yang dihasilkan belum mendalam dan belum fokus pada suatu topik interes tertentu. Tujuan proses ini adalah:
Contoh proses Unstructured Knowledge Creation: pustakawan mem-posting beberapa artikel surat kabar dari berbagai sumber. Kemudian anggota komunitas bisa memberikan timbal balik atau komentar terhadap artikel-artikel yang menjadi interesnya. Anggota komunitas yang lain juga bisa memberikan komentar terhadap komentar yang ada.
Ada banyak aplikasi Open Source yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan Unstructured Knowledge Creation, diantaranya: Postnuke (www.postnuke.com), PHPNuke (www.phpnuke.org), dan Drupal (www.drupal.org). Semuanya merupakan aplikasi Content Management System yang dikembangkan dengan bahasa pemrogaman PHP dan database MySQL. Biasanya digunakan untuk keperluan berbagi informasi suatu komunitas.
Pada proses ini, pustakawan bisa juga sesekali ikut memberikan komentar agar anggota komunitas yang lain ikut termotivasi menanggapi artikel atau komentar yang ada. Selain itu, tugas paling penting untuk pustakawan dalam proses ini adalah, mengamati topik apa saja yang menjadi interes banyak anggota komunitas yang lain. Topik-topik yang menjadi interes, menjadi masukan (feedback) bagi pustakawan untuk mencari structured information terkait dengan topik tersebut (lihat panah 2 arah antara proses Information Acquisition dengan Unstructured Knowledge Creation).
Pustakawan juga harus mendorong anggota komunitas agar melakukan pembelajaran yang lebih spesifik sesuai dengan topik yang menjadi interesnya pada Discussion Forum (forum diskusi) atau langsung ke proses Structured Knowledge Creation.
Discussion Forum (Forum Diskusi, Semi-structured Knowledge Creation)
Setelah pustakawan mendapatkan topik interes anggota komunitas, maka tahap berikutnya adalah mengajak anggota komunitas untuk mendiskusikannya secara lebih spesifik dan terstruktur pada Discussion Forum. Jika memungkinkan, pustakawan juga bisa mendorong anggota komunitas langsung ke proses Structured Knowledge Creation (Penciptaan Pengetahuan Yang Terstruktur). Tapi ini relatif sulit dilakukan karena untuk menghasilkan pengetahuan yang terstruktur relatif butuh waktu dan proses yang tidak sebentar. Yang paling mudah adalah membuat pengetahuan yang tidak terstruktur menjadi lebih terstruktur dalam Discussion Forum. Bisa dibilang Discussion Forum adalah Semi-structured Knowledge Creation (Penciptaan Pengetahuan Yang Semi Terstruktur).
Dalam proses ini, pustakawan ikut bergabung didalam Discussion Forum. Pustakawan boleh ikut berbagi pengetahuan. Yang paling penting adalah, pustakawan juga harus memahami topik yang sedang didiskusikan. Ini akan memudahkan dalam proses berikutnya (Structured Knowledge Creation). Anggota komunitas juga harus diberikan akses ke sumber referensi pengetahuan yang telah dikumpulkan pustakawan dan disimpan pada sistem repository. Pengetahuan yang dihasilkan pada Discussion Forum, jika dianggap baik, juga bisa disimpan langsung pada sistem repository (lihat panah 2 arah antara proses Digital Library dengan Discussion Forum).
Ada beberapa aplikasi Open Source untuk membuat Discussion Forum, tetapi yang paling populer adalah PHPBB (www.phpbb.com). PHPBB dikembangkan menggunakan bahasa pemrogaman PHP dan database MySQL. PHPBB mudah digunakan dan mempunyai banyak komunitas pemakai.
Structured Knowledge Creation (Penciptaan Pengetahuan Yang Terstruktur)
Pada saat proses di Discussion Forum, bila dirasa pengetahuan yang tercipta telah cukup detail dan terstruktur, maka pustakawan harus mengarahkan kegiatan pembelajaran pada proses berikutnya, yaitu Structured Knowledge Creation. Dalam proses penciptaan pengetahuan, proses ini merupakan proses yang sangat penting. Bisa dianggap puncaknya proses penciptaan pengetahuan. Proses ini merupakan kelanjutan dari proses Discussion Forum (semi-structured knowledge creation). Juga bisa merupakan kelanjutan dari proses Unstructured Knowledge Creation, meskipun hal ini jarang terjadi.
Pada proses ini, biasanya kontribusi dari anggota komunitas relatif berkurang. Ini dikarenakan tingkat kesulitannya yang cukup tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, pustakawan bisa membantu dengan membuat kerangka struktur pengetahuan dan melakukan kemas-ulang pengetahuan yang didapat dari Discussion Forum dan sumber referensi. Tapi anggota komunitas diharapkan sebagai kontributor pengetahuan pada proses ini.
Bisa saja ketika suatu topik interes sudah mencapai proses Structured Knowledge Creation, tapi topik tersebut tetap terus didiskusikan ditahap Discussion Forum. Jadi bisa juga Discussion Forum tempat membahas topik interes dan menghasilkan pengetahuan baru, sedangkan Structured Knowledge Creation tempat menyimpan pengetahuan yang sudah disepakati bersama (lihat panah 2 arah antara proses Discussion Forum dengan Structured Knowledge Creation).
Pengetahuan yang tercipta pada proses ini, selanjutnya disimpan pada sistem repository sehingga bisa menjadi referensi kembali pada proses Structured Knowledge Creation (lihat panah 2 arah antara proses Structured Knowledge Creation dengan Digital Library) maupun Discussion Forum (lihat panah 2 arah antara proses Discussion Forum dengan Digital Library).
Aplikasi Open Source yang bisa dimanfaatkan untuk proses ini adalah Wiki. Wiki adalah konsep aplikasi untuk kolaborasi di Internet. Wiki biasanya digunakan untuk membuat pengetahuan terstruktur bersama-sama lewat internet. Selama ini Wiki banyak digunakan untuk membuat buku, dokumentasi dan ensiklopedia secara kolaborasi. Salah satu aplikasi Wiki yang banyak dipakai adalah MediaWiki (www.mediawiki.org).
Sistem Repository (Digital Library)
Digital Library berfungsi sebagai:
Semua fungsi diatas dilakukan oleh pustakawan. Oleh karena itu, pustakawan sebaiknya punya kemampuan yang cukup dalam hal pencarian, pengolahan dan kemas-ulang informasi, serta kemampuan belajar secara cepat dan kemampuan berkomunikasi.
Aplikasi Open Source untuk Digital Library yang banyak dipakai adalah Greenstone (www.greenstone.org). Greenstone mudah digunakan dan tersedia untuk platform Unix dan Windows. Dukungan resmi dari UNESCO sebagai software digital library, membuat Greenstone banyak digunakan di negara berkembang. Apalagi Greenstone mempunyai fitur untuk distribusi digital library melalui CDROM.
Aplikasi sistem manajamen pengetahuan yang kompleks tidak akan berguna kalau tidak digunakan oleh komunitasnya. Karena itu perlu strategi yang tepat untuk memotivasi anggota komunitas agar menggunakan sistem.
Pertama, sosialisasi. Sosialisasi bisa dilakukan dengan melakukan edukasi kepada komunitas pemakai tentang layanan baru (intranet sistem manajemen pengetahuan) di perpustakaan. Edukasi juga harus disertai dengan pelatihan cara menggunakan sistem intranet.
Kedua, promosi. Promosi sebaiknya berisi manfaat intranet bagi komunitas pemakai perpustakaan. Zaman sekarang, biasanya produk berbasiskan teknologi akan berhasil bisa dikaitkan dengan gaya hidup modern yang produktif. Karena itu perlu dirumuskan secara tepat bagaimana mempromosikan intranet ini sebagian dari gaya hidup modern di perpustakaan.
Ketiga, reward (hadiah). Hadiah merupakan salah satu motivasi orang untuk berbuat sesuatu. Pengelola Perpustakaan sebaiknya perlu mengalokasikan dana untuk menyediakan hadiah bagi pemakai yang paling aktif dan banyak memberikan kontribusi penciptaan pengetahuan di intranet.
Keempat, Evaluasi. Suatu pengembangan sistem dianggap baik, bila secara transparan melibatkan pemakai dalam pengembangannya. Karena itu perlu secara berkala komunitas pemakai diajak berdiskusi mengenai usability sistem manajamen pengetahuan yang digunakan. Dari sini, akan didapat masukan-masukan bagi pengembangan sistem lebih lanjut.
Daftar Bibliografi
Abell, Angela; Oxbrow, Nigel. Competing With Knowledge: the information professional in the knowledge management age, London: Library Association Publishing, 2001.
Borgman, Christine L. “Now That We Have Digital Collections, Why Do We Need Libraries?”, Proceeding of 60th ASIS Annual Meeting, New Jersey: ASIS, 1997
Brown, John Seely; Duguid, Paul. The Social Life of Information, Boston: Harvard Business School, 2000
Burke, Sean M. Perl and LWP. Sebastopol: O’Reilly, 2002
DiBona, Chris; Ockman, Sam; Stone, Mark (editors). Open Sources; voices from the open source revolution. URL: www.oreilly.com/catalog/opensources/book.
Gregson, Kimberly. “Community Networks and Political Participation: developing goals or system developers”, Proceeding of 60th ASIS Annual Meeting, New Jersey: ASIS, 1997
Rosenbaum, Howard. “Intranet and Digital Organizational Information Resources: towards a portable methodology for design and development”, Proceeding of 60th ASIS Annual Meeting, New Jersey: ASIS, 1997
Rowley, Jennifer. Organizing Knowledge: an introduction to information retrieval, 2nd ed., London: Gower, 1992.
Siswoutomo, Wiwit. Membangun Web Service Open Source Menggunakan PHP, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004
Skyrme, David J. Knowledge Networking: creating the collaborative enterprise, Oxford: Butterworth, 1999
Stallman, Richard. GNU’s Not Unix Philosophy. www.gnu.org, www.fsf.org
Stallman, Richard. Free As In Freedom: Richard Stallman’s crusade for free software. URL: www.oreilly.com/openbook/freedom.
Wicaksono, Hendro. “Kompetensi Perpustakaan dan Pustakawan Dalam Implementasi Teknologi Informasi di Perpustakaan”, Visipustaka, vol.6, no.2, Desember 2004
Wurman, Richard Saul. Information Anxiety 2, Indiana: Que, 2001.
Ditulis oleh : Ilmiah, S.Psi, Psikolog(Urusan PSDM, Bagian SDM)Knowledge Management sangat bermanfaat untuk dinamisasi perusahaan untuk go international, world class (cakap elite-nya). Infrastruktur sudah mendukung, tapi itu saja tidak cukup. Infrastruktur harus dibarengi dengan budaya agar knowledge management menyatu dalam nafas hidup perusahaan.
BUDAYA KNOWLEDGE MANAGEMENT, MUNGKINKAH?
Bayangkan suatu saat dimana seorang mandor menemukan masalah dalam kerja dan mencari berbagai solusi yang mungkin hingga meraih ‘aha..’, kemudian berbagi pengetahuan melalui fasilitas IT yang friendly used sehingga pada saat yang berbeda, karyawan lain yang berada di kebun yang berbeda, juga dengan memanfaatkan fasilitas IT, dapat mengatasi masalah yang sama dengan segera karena pemecahan masalah sang mandor tadi sudah diabadikan menjadi knowledge asset PTPN III, dan hal ini menjadi bagian dalam aktivitas kerja sehari-hari. Mungkin nggak ya..? Andai terealisasi, dampaknya bagi efisiensi waktu, biaya, dan peningkatan kompetensi, itu pasti. Peningkatan produktivitas dan kemampuan adaptasi bisnis perusahaan, apalagi. Beberapa sisi lebih dari KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM). Istilah yang selalu digaungkan Top Management untuk diterapkan untuk mengantarkan PTPN III menjadi knowledge company yang berbasis pada knowledge worker. Dari imajinasi di atas tampak bahwa KM bukan hanya teknik untuk mengelola knowledge asset (aset pengetahuan), bukan hanya menyangkut penyediaan perangkat yang memfasilitasi pertukaran knowledge antar karyawan, tetapi juga membangun budaya belajar (learning) dan mau terus berbagi (sharing) knowledge yang didapat hingga budaya itu melekat dalam nafas kehidupan perusahaan. Mau digarisbawahi karena tidak semua orang berkenan membagi yang dia tahu. Pertanyaan manusiawi yang sering timbul merespons permintaan sharing adalah, “Apa untungnya bagi saya untuk berbagi dengan yang lain ?” dan “Apakah orang lain juga mau berbagi seperti yang saya lakukan ?”. Untuk merubah (transformasi) budaya enggan ber-learning dan sharing pengetahuan, teknik, pengalaman ataupun ide dalam KM sebenarnya bukan hal yang terlalu sulit. Bergerak dari sifat alamiah manusia, banyak hal yang bisa dikembangkan, misal :
Hal-hal lain yang merupakan wujud knowledge sharing seperti berbagi pengetahuan yang didapat dari hasil baca buku juga perlu diapresiasi dengan sistem reward oleh manajemen agar imbauan itu direspons positif, apalagi jika mereka tahu bahwa pengetahuan yang mereka bagi ‘berarti’ dan dapat termanfaatkan orang lain, tidak hanya menjadi barang koleksi perusahaan yang pada akhirnya akan mempersempit tempat penyimpanan. Kesannya, kok materialistis sekali ya..
Tapi memang demikianlah kenyataannya, tak banyak manusia yang mau berbuat tanpa embel-embel pamrih. Bahasan di atas lebih mengarah ke sekelumit peran Bagian SDM dalam aplikasi KM. Tapi, sebenarnya siapa yang seharusnya mengelola KM ini ? Bagian Teknologi Informasi yang expert dalam bidang IT kah, Bagian SDM yang me-manajemeni karyawan kah, Bagian PTB sebagai inspirator berbagai sistem kah, atau Bagian Sekretariat Perusahaan yang mengelola perpustakaan ? Siapapun pengelolanya kelak, apakah keroyokan atau solo, penulis ingin memulai aplikasi knowledge sharing melalui media ini yang mungkin bisa bermanfaat bagi para thinker yang bakal mengelola KM.
Knowledge itu sendiri merupakan informasi yang dilengkapi dengan pemahaman (pengetahuan) yang bersumber dari pengalaman, pelatihan, keahlian/kecakapan dan terapan individu maupun kelompok, yang dapat dijadikan dasar bagi orang lain dalam atau luar perusahaan untuk pengambilan keputusan atau tindakan, dan menjadi inspirasi kelahiran inovasi-inovasi baru. Yang dikatakan knowledge tentu tidak hanya yang tertulis, yang terucapkan juga dapat diklasifikasikan knowledge.
Ada 2 jenis knowledge yaitu Explicit knowledge yang jumlahnya hanya berkisar 5% saja dan Tacit knowledge yang jumlahnya sebenarnya sangat besar, sekitar 95%. Explicit knowledge merupakan bentuk pengetahuan tertulis yang sudah terdokumentasi, mudah disimpan, diperbanyak, disebarluaskan dan dipelajari. Di PTPN III termasuk di dalamnya : kebijakan yang terdokumentasi, materi pelatihan, karya tulis inovatif, laporan hasil benchmark, hasil evaluasi kinerja, laporan purna bhakti, hasil skill sharing, pedoman kerja yang mendukung pelaksanaan kerja seperti proses bisnis, SOP, Code of Conduct, Internal Audit Chartered, PKB,dll.
Sementara Tacit knowledge merupakan bentuk pengetahuan yang masih tersimpan dalam pikiran manusia, seperti gagasan, persepsi, cara berfikir, pemahaman, kiat-kiat pribadi, wawasan, keahlian/kemahiran, dsb.
Explicit Knowledge membutuhkan sentuhan IT dan perpustakaan (dalam bentuk hard copy) agar knowledge yang ada dapat tertampung sebagai knowledge asset, terdokumentasi, terkumpul, terorganisir secara sitematis, terkendali, terpelihara, dapat dimanfaatkan secara maksimal dan mudah di-access. Ini memang bukan pekerjaan yang mudah tapi tak terelakkan jika ingin go KM.
Sementara untuk Tacit Knowledge, perusahaan harus mampu mencari dan mengidentifikasi Siapa yang mengetahui Apa, yang bermanfaat (memiliki value added) bagi perusahaan, dan mendorongnya agar termanifestasi menjadi explicit knowledge.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tools berupa angket maupun pendekatan khusus sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya di atas terkait sistem rewarding.Dari uraian di atas, Penulis coba simpulkan bahwa di era informasi dan penuh persaingan ini, KM menjadi kebutuhan, tidak hanya untuk konsumsi internal, tapi juga konsumsi external, supplier, mitra dan pelanggan. Untuk suksesnya KM, linking antar bagian menjadi sangat penting. Andai masing-masing berkenan menyumbangkan perannya, KM dan budayanya bukan hal mustahil buat PTPN III, apalagi infrastruktur yang ada sudah mendukung.Memang, pengaruh aplikasi KM tidaklah akan spontan terlihat dan terasakan, tapi untuk tahap awal minimalnya ditujukan untuk memenuhi kriteria 4.2. nya Baldrige Criteria. Mana tau, skor Baldrige PTPN III 2006 yang 467 dapat lebih melejit lagi di tahun-tahun berikutnya dan cita-cita menjadi world class company semakin membayang dan menampakkan bentuknya.
Menjadi Follower atau Market Leader, Harus Siap
Menjadi market leader ataupun follower merupakan siklus hidup produk dalam persaingan usaha. Kadang suatu produk menjadi market leader, namun apabila tersaingi akan menjadi follower.
Hal ini terjadi dalam semua jenis produk. Apalagi dalam persaingan usaha yang sangat berat seperti persaingan extra joss dengan Kuku Bima Energi. Menurut salah seorang pedagang dari hasil survei ke pasar becek di Jabodetabek, ia meyakini, Kuku Bima tampil lebih kinclong ketimbang Extra Joss.
Ia tidak tahu persis berapa jumlah transaksinya, hanya di lapangan terlihat jelas kini lebih banyak warung yang memajang Kuku Bima ketimbang Extra Joss. Saya percaya, bahwa Kuku Bima bisa menyamai Extra Joss, ungkapnya dalam pembicaraan di sebuah seminar di Jakarta.
Memang, jika berkaca pada hasil riset, BT boleh sedikit tenang. Pasalnya, hampir semua temuan lebih berpihak pada Extra Joss. Ambil contoh temuan The Indonesia Best Brand Survey yang digelar MARS beberapa waktu lalu: brand value Extra Joss unggul mutlak atas Kuku Bima Energi. Temuan yang sama juga didapatkan pada survei kepuasan pelanggan yang digelar Frontier. Bahkan, dalam survei ini, Kuku Bima Energi sama sekali tak masuk daftar karena tidak dapat memenuhi kuota 30 responden.
Untuk market size minuman berenergi, Andrew (Extra Joss) menuturkan, nilainya kira-kira mencapai Rp 2 triliun (tahun 2006). Untuk serve, artinya tiap orang mengonsumsi tanpa membedakan kategori dan harga, Extra Joss menguasai hampir 50% pasar (dari 100%). Diikuti Hemaviton dengan 20% lebih, Kratingdaeng 10% lebih, Kuku Bima 10% lebih, dan sisanya pemain lain yang kecil-kecil.
Selain itu, Extra Joss juga unggul dalam hal distribusi. Temuan AC Nielsen menunjukkan, dari 100% toko di Indonesia, 87% menjual minuman energi. Dari 87% toko tersebut, lebih dari 80% di antaranya menjual Extra Joss.
Saat ini distribusi Extra Joss masih lebih besar ketimbang Kuku Bima Energi. Namun, Kuku Bima Energi memiliki channel khusus yang tidak dimiliki Extra Joss, yaitu para pedagang jamu. Menurutnya, tak kurang dari 100 ribu pedagang jamu (baik yang menetap maupun keliling) turut membantu distribusi Kuku Bima Energi.
Perputaran uang di bisnis ini tergolong sangat besar, yaitu Rp 2-2,5 triliun/tahun (gabungan cair dengan serbuk). Tak mengherankan, begitu banyak pemain yang mau mencoba peruntungannya di bisnis ini. Ini menjadi kendala yang sangat besar bagi pemain baru yang masuk di kategori ini.
Menurut Irwan Hidayat, Kuku Bima Energi dapat diterima pasar karena produk ini menggunakan merek yang sudah dikenal konsumen. Irwan menilai, selain sudah sangat dikenal masyarakat, merek Kuku Bima juga sudah cukup dipercaya konsumen. Maka, ia pun tak ragu mengekstensifikasi merek ketika meluncurkan produk minuman energi pada 2003.
Selain faktor merek, hal yang turut membuat Kuku Bima Energi dapat cepat menerobos pasar adalah keberaniannya berinovasi. Irwan mengatakan, sebelumnya seolah-olah ada pakem bahwa produk minuman energi harus kuning dengan rasa yang agak asam. SM melakukan inovasi dengan Kuku Bima Energi dengan banyak varian warna.
Inovasi tersebut ternyata mendapat respons pasar yang sangat baik. SM pun semakin giat berinovasi dengan menambahkan varian rasa baru pada produknya. Hingga kini Kuku Bima Energi telah memiliki 6 varian rasa: orisinal, anggur, jeruk, kopi, jambu, kopi, dan teh. Dua yang disebut belakangan baru diluncurkan pada 2007.
Keberhasilan SM dalam meluncurkan varian rasa akhirnya direspons BT sang market leader.
Dalam kasus diatas sang market leader yaitu Extra Joss dipaksa menjadi follower dengan adanya dominasi Kuku Bima Energi yang semakin besar.
Menjadi follower untuk menjadi market leader ini terjadi juga dalam industri otomotif. Kijang Innova saat ini mulai terusik oleh kehadiran Nisan Livina sang follower. Yamaha Mio sebagai motor matic yang pertama mulai dikejar oleh Honda Vario.
Keberhasilan menjadi follower atau market leader tergantung dari cara mengkomunikasikan produk kita, sehingga menjadi follower, kenapa tidak? (dari beberapa sumber)
By : Arfandi
Masalah dasar
Krisis Ekonomi Global yang kita rasakan saat ini adalah bermula dari subprime mortgage loan. mortgage loan adalah kucuran pinjaman dari bank yang disediakan untuk nasabah guna membeli rumah, dan pengembaliannya tentu dicicil tambah bunganya. menurut sejarahnya, bank awal mulanya hanya meminjamkan uang hanya kepada prime saja, bukan subprime. prime adalah golongan orang-orang yang berpenghasilan menjanjikan (dalam arti bank memiliki resiko lebih rendah dalam berbisnis). waktu demi waktu, ternyata nasabah yang prime tadi telah memiliki rumah semua. sebagai bank tidak mungkin hanya berhenti disitu, pasti ingin mencari cara lain untuk menghasilkan lebih walaupun segmentasi golongan prime sudah habis.
Segmentasi Bank berubah ke arah subprime melihat kondisi tersebut. perlu diketahui bahwa subprime berarti golongan yang pendapatannya dibawah prime dan berarti resiko bank untuk berbisnis dengan mereka adalah lebih besar karena purchasing power mereka lebih kecil. Awal mula kondisi ini adalah menguntungkan. Karena purchasing power yang rendah, jaminan hampir tak ada, dan belum mereka harus memberi bunga. Golongan Sub ini tidak sanggup mengembalikan uang kepada Bank. Karena tidak bisa mengembalikan, satu satunya jaminannya adalah rumah yang sebagai transaksi tadi adalah disita.
Secara logika, Rumah yang disita tadi harusnya dijual oleh bank untuk “memutar uangnya”. Karena golongan prime sudah punya rumah dan subprime tidak bisa membeli, rumah tidak terjual. Uang bank yang tersedia – secara likuid – tidak ada, dan tidak bisa untuk “memutar uangnya”. Maka terjadilah Kredit Macet.
Dampak
Terus,apa hubungannya sama Krisis dan Kredit Macet?
Perlu diketahui fungsi bank adalah intermediaries antara Bank Sentral ke publik, dalam arti banyaknya uang yang beredar dalam masyarakat adalah tidak lepas dari peran Bank.
Bayangkan kasus diatas tadi, Peminjam uang bank itu terpaksa menaikkan harga unit produksinya sebesar bunga uang yang harus dibayar kepada bank. Sekiranya kenaikan harga itu tidak dilakukan maka pembayaran bunga uang bank tidak mungkin terpenuhi.
Akibatnya rakyat umum terpaksa membeli barang-barang lebih mahal, dan hal ini menimbulkan inflasi tak terkendali, juga disebut resesi ekonomi waktu mana biasanya pemerintah melakukan tindakan moneter yang nyatanya merugikam mayoritas penduduk. Tindakan moneter demikian perlu terlaksana agar roda pemerintahan negara berjalan terus.
Pembahasan
Gejolak perekonomian dunia sekarang sangat menarik perhatian seluruh dunia, baik kalangan pebisnis maupun orang awam. Banyak dari kita yang kemudian merasa ragu dan takut untuk melakukaninvestasi.Tidak dapat dipungkiri bahwa situasi perekonomian global akhir-akhir ini penuh dengan ketidakpastian. Berawal dari krisis subprime mortgage yang dimulai pada awal 2008, dampaknya tidak hanya dirasakan pada institusi keuangan raksasa di Amerika, tetapi juga oleh banyak Investor di Indonesia. Menurut pakar ekonomi Faisal Basri di dalam seminarnya tentang “Ekonomi Pasar Sosial dan Krisis Ekonomi Global“, dalam keadaan krisis begini, tetap harus melakukan investasi, pada intinya, sebagai usaha bersama untuk mencapai masa depan perekonomian yang lebih baik. Namun itupun harus sesuai dengan karakter si Investor, instrumen investasi, dan lingkungan pasar.Lalu, bagaimana langkah kita untuk menjadi investor untuk menghadapi masa krisis?Bagi kita yang masih awam akan dunia investasi, ada beberapa tips untuk melakukan investasi di tengah kondisi pasar yang tidak menentu ini. Yaitu, kenali terlebih dahulu bagaimana profil resiko kita. Secara umum, ada 3 jenis profil resiko, yaitu Agresif, Moderat, dan konservatif.
AGRESIF.
Agresif Tipe Investor ini menyukai pertumbuhan portofolio yang agresif, dan tidak terlalu khawatir terhadap fluktuasi jangka pendek/menengah. Tipe ini cocok untuk berinvestasi di pasar saham. Umumnya, tipe agresif punya keberanian dalam melakukan keputusan investasi berisiko tinggi. Tipe ini mengharapkan hasil investasi yang lebih besar dengan bersedia menerima konsekuensi risiko yang lebih tinggi pula. Cenderung untuk memilih produk yang mengalokasikan dananya pada instrumen pasar yang berisiko tinggi yang boleh disebut RISK TAKER. Alokasi aset yang sesuai untuk tipe agresif adalah deposito 40 persen, obligasi 20 persen dan saham 40 persen.
MODERAT.
berkarakterisitk lebih condong pada pertumbuhan portofolio yang stabil. Untuk karakter ini lebih cocok berinvestasi dalam instrument pendapatan tetap, baru sisanya pada saham. Tipe ini lebih berani mengambil risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan investor konservatif. Tipe moderat akan mempertimbangkan secara hati-hati jenis instrumen yang akan dimilikinya dan membatasi jumlah dana yang akan diinvestasikannya ke dalam instrumen berisiko hingga porsi tertentu. Alokasi aset yang sesuai untuk tipe moderat adalah deposito 70 persen, obligasi 10 persen dan saham 20 persen.
KONSERVATIF
Konservatif adalah tipe investor yang lebih mengutamakan pengembalian nilai investasi secara rutin tanpa ada fluktuasi pasar, dan menerima nilai investasi mereka dengan pasti walau kelak nilai investasi mereka akan mengalami penurunan. Umumnya, tipe ini tidak berani menghadapi risiko kerugian dan ketidakpastian. Cenderung untuk memilih instrumen yang sangat aman dengan hasil yang sudah diketahui sebelumnya, seperti tabungan dan deposito. Kalaupun mempertimbangkan jenis instrumen berisiko, seperti obligasi atau saham, hanya porsi kecil dari dana investasinya yang akan dialokasikan ke dalam instrumen berisiko tersebut. Tipe konservatif sangat mengutamakan keamanan dalam berinvestasi daripada memperoleh keuntungan besar tapi berisiko. Alokasi aset yang tepat untuk tipe konservatif adalah deposito 100 persen.
Secara khusus, ada tambahan lain penentuan profil investasi yang lebih spesifik, yaitu Ekstra-Agresif, Ekstra-Dinamik, Esktra-Prima, dan Ekstra-Progresif.Profil resiko pada umumnya dapat ditentukan dengan cara menjawab beberapa pertanyaan pilihan yang disediakan.Setelah mengetahui profik resiko kita, masih ada lagi hal-hal yang perlu diperhatikan oleh setiap investor di masa-masa yang tak menentu ini, 4 hal, yaitu melakukan investasi jangka panjang, diversifikasi, Hanya membeli produk investasi dari pihak yang dapat dipercaya dan mencicil.
Investasi jangka panjang
Dalam jangka pendek, 1-5 tahun misalnya, pergerakkan nilai investasiterutama di pasar saham bisa saja sewaktu-waktu menurun. Namun dalam jangka panjang, missal 7 tahun atau lebih, pergerakkan nilai investasi cenderung mngikuti pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi. Maka dari itu, jika kondisi market tiba-tiba drop, investor dianjurkan untuk tetap tenang.
Diversifikasi
Setiap investor, selain harus mengetahui profil resiko yang dimiliki, juga harus melakukan diversifikasi investasi, seperti kata pepatah, “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang”.Contoh, jika kita memiliki profil resiko agresif, maka kita perlu menyebar investasi di berbagai macam saham. Cara termudah adalah dengan membeli produk Unit-Link, dimana manajer investasi akan secara otomatis menginvestasikan dana kita di berbagai macam saham di sejumlah sektor untuk menyebar resiko investasi sehingga nilai investasi tidak turun secara signifikan bila terjadi gejolak di salah satu sektor.
Hanya membeli produk investasi dari pihak yang dapat dipercaya
dengan ragam pilihan produk investasi yang ada sekarang ini, investor harus semakin jeli dalam menilai, mana pihak yang dapat dipercaya untuk mengelola dana investor secara profesional dan bertanggung jawab.
Mencicil
yang dimaksud dengan mencicil adalah berinvestasi tidak secara langsung dengan modal besar, melainkan secara pertahun, persemester, pertigabulan atau bahkan perbulan. Keuntungan sistem mencicil (Rupiah Cost Averaging) dalam keadaan pasar yang tidak menentu ini adalah kita dapat memanfaatkan keadaan pasar yang sedang turun untuk tetap berdisiplin membeli unit investasi di tingkat harga yang lebih murah.Dengan demikian, pada saat pasar membaik kembali, kita akan mendapat keuntungan tambahan, yaitu mengeluarkan modal yang relatif kecil, namun mendapatkan keuntungan yang prosentasenya sama dengan investasi besar, dan kerugian yang lebih sedikit jika kondisi pasar menurun.
4 faktor penting dalam mengivestasi :
Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah berapa banyak dana yang kita perlukan untuk bisa melakukan investasi sampai kita dapat memperoleh keuntungan yang melebihi dari investasi ying kita keluarkan? Prinsipnya, semakin kecil modal yang diperlukan semakin baik bagi investor.
Tingkat Pengembalian
Tingkat pengembalian adalah berapa persen keuntungan yang bisa diperoleh dari modal yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi tingkat pengembalian dan semakin cepat jangka waktunya semakin baik bagi investor.
Tingkat Risiko
Risiko adalah berapa besar kemungkinan terjadinya kerugian yang dapat mengurangi jumlah modal kita dan bahkan menghabiskan modal kita. Semakin kecil tingkat resikonya,semakin baik bagi investor
Arus Dana
Terakhir adalah arus dana yang berupa seberapa cepat dana dalam bentuk uang kas secara fisik dapat kita tarik dari modal yang telah kita setor. Semakin cepat semakin baik bagi investor.
Investasi prospektif yang dapat menjadi pilihan semasa krisis ekonomi global saat ini adalah yang menyangkut empat hal kebutuhan pokok manusia, meliputi bidang energi,properti,air,dan makanan. Keempat hal itu merupakan investasi terbaik untuk jangka panjang. Apalagi, pertumbuhan manusia di dunia naik secara signifikan, kata Komisaris Utama PT Mega Capital Indonesia, Henry C Suryanaga, di pembukaan kantor Agency Mega Capital Indonesia di Graha Surabaya, semakin besar populasi di suatu negara, uang yang telah diinvestasikan pada empat hal itu akan terus tumbuh. Terlebih karena mereka sangat membutuhkan keempat hal itu sebagai kebutuhan vital dalam hidupnya.Jumlah penduduk di dunia pada tahun 2009 ada sekitar 7 miliar orang, sementara 50 tahun lalu jumlah penduduk di dunia masih 3 miliar orang.
Dalam situasi perekonomian saat ini, hanya ada tiga negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif yang meningkat sekitar 0,5 sampai 1 persen. Ketiganya yaitu China dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi mencapai 6 persen, India 5 persen, dan Indonesia akan mencapai 4 persen. Sementara, di negara tetangga seperti Singapura kondisi ekonominya tengah resesi atau mengalami pertumbuhan ekonomi minus, pertumbuhan ekonomi Singapura mencapai posisi minus disebabkan pengaruh krisis ekonomi global yang menerpa pasar uang di negara itu. Angka perbandingan market capital Singapura dengan gross domestic product (GDP) mencapai 308 persen. Kalau melihat perkembangan ekonomi Indonesia saat ini tidak separah Singapura, karena orang yang bermain saham hanya 47 persen dari total orang bekerja, saat ini adalah waktu yang belum tepat untuk bermain saham. Alasannya, bunga deposito sekarang masih di atas 10 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp10.000,00 per dolar AS, dan indeks saham AS masih fluktuatif.
Kalau bermain saham, anggaplah saham sebagai sambal di meja makan dan anggaplah nasi sebagai bisnis utama. Artinya, tanpa sambal orang masih bisa hidup dan tanpa saham orang tetap bisa mencari nafkah. Kami berharap mereka tetap fokus pada bisnisnya dan tidak tergiur oleh saham, saat ini saham bukanlah pilihan investasi terbaik. Hal ini terlihat dari transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia yang kini hanya menembus Rp1 triliun/hari sedangkan pada seminggu lalu bisa mencapai Rp6 triliun/hari.
Karena itu, disarankan masyarakat lebih memilih obligasi dan deposito sebagai pilihan investasinya, Pilihan itu, karena diprediksi sekitar 3-6 bulan ke depan suku bunga bank akan berangsur turun sekitar kurang dari 10 persen dan berimbas pada suku bunga kredit yang mencapai 11-13 persen. Hal itu akan diperkuat dengan posisi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang mencapai level Rp10.000,00-Rp11.000,00 per dolar AS pada kuartal II/2009.
Kesimpulan
Para pelaku investor pasar mengambil sikap wait and see untuk melakukan investasi menyusul adanya krisis keuangan global. Pasalnya, krisis global memicu melemahnya kondisi perekonomian dalam negeri. Krisis keuangan global mengakibatkan perlambatan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada 2008.
Diperkirakan, pada 2009 perlambatan PDB, terutama komponen ekspor, impor, dan investasi, masih akan berlanjut. “Hal ini akan mengakibatkan terjadinya penundaan investasi. Krisis keuangan global juga mendorong pemerintah dan Bank Indonesia (BI) melakukan kebijakan moneter ketat, seperti kenaikan suku bunga perbankan dan pengetatan likuiditas oleh bank-bank dengan peninjauan kembali terhadap kredit investasi baru ataupun yang sudah berjalan.
Penurunan tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan masih akan berlanjut sampai tahun depan. Hal itu dipicu oleh berlanjutnya dampak dari tingginya tingkat inflasi, tingginya BI Rate hingga sekarang ada pada level 7.50 persen, dan penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi yang akan menghambat pertumbuhan ketenagakerjaan. Dengan prediksi sampai akhir tahun 2009 BI akan menurunin tingkat suku bunga sampai 6.00 Persen, maka dengan kebijakan ini mengharap kinerja sektor pasar investasi akan meningkat kembali pada 2010-2011.
Saran
Dimana dengan krisis global kita masih bisa optimisme kesempatan investasi jika menjalanin cara yang disampaikan. Yang dimana disatu sisi yang gelap dan dimana pasti ada sisi timbal baliknya yang dimana satu sisi pasti terang. Dengan pilihan yang tepat dalam investasi dan selalu berpoikir optimis semoga indonesia bisa menjadi negara yang maju.
Persaingan perusahaan asuransi di Indonesia.
Informasi tentang sekilas pangsa pasar asuransi Indonesia.
Perusahaan asuransi swasta lokal lebih mendominasi pasar asuransi umum dibanding perusahaan patungan (joint venture) yang dihitung berdasarkan perolehan premi bruto selama tahun 2007.
Berdasarkan data sementara Biro perasuransian badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan (Bapepam-LK) ada lima perusahaan asuransi lokal yang menempati urutan teratas pengumpulan premi bruto yaitu PT Asuransi Sinar Mas (Rp 2.19 triliun), PT Asuransi Jasa Indonesia (Rp 1.92 triliun), PT Tugu Pratama Indonesia (Rp 1.27 triliun), PT Asuransi Astra Buana (Rp 1.17 triliun) dan PT Asuransi Central Asia (Rp 848 miliar).
Sedangkan perusahaan asuransi joint venture hanya ada 3 perusahaan yang berhasil mengumpulkan premi bruto tinggi yakni PT Asuransi Mitsui Sumitomo (Rp 642 miliar), PT Asuransi AIU Indonesia (Rp 596 miliar) dan PT Asuransi Allianz Utama (Rp 581 miliar).
Isa Rachmatarwata Kepala biro perasuransian bappepam-lk mengungkapkan tren meningkatnya pangsa pasar perusahaan asuransi lokal dibandingkan perusahaan joint venture karena umumnya yang joint venture membidik pasar yang spesifik dan berbeda dengan pasar perusahaan asuransi lokal.
Kornelius Simanjuntak Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menambahkan perusahaan asuransi lokal lebih mendominasi karena lebih agresif melakukan penetrasi pasar ke daerah-daerah sedangkan perusahaan patungan hanya dikota besar.
Five force model adalah adalah strategi bisnis yang digunakan untuk melakukan analisis dari sebuah struktur industri. Analisis tersebut dibuat berdasarkan 5 kekuatan kompetitif yaitu :
The threat of a substitute product
Bagaimana substitusi terhadap asuransi dyantolife? Apakah konsumen dapat memperoleh barang substitusinya dengan mudah? Semakin banyak dan dekat barang substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih dengan mudah. Force ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya switching cost, kecenderungan untuk substitusi, diferensiasi produk, dan lainnya.
Subtitusi dari asuransi di Indonesia adalah:
Ini adalah barang substitusi dari asuransi yang ada.
The threat of the entry of new competitors
Bagaimana tingkat kesulitan/kemudahan bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam industri Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh brand equity, hambatan masuk seperti paten dsb, distribusi, skill atau core competence tertentu, economies of scope, cost advantage, dan lainnya.
Mengenai peraturan pemerintah yang dikeluarkan Nomor 39 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. .PP No 39/2008 mewajibkan semua perusahaan asuransi memiliki modal minimal Rp 40 miliar pada akhir 2008 dan Rp 100 miliar pada akhir 2010. Ini akan menyebabkan persaingan lebih berkualitas dengan setiap perusahaan mempunyai modal minimal. Makanya dengan peraturan ini asuransi di Indonesia bisa banyak masuknya competitor modal besar dan skala besar dan ini juga merupakan salah satu ancaman besar bagi kita dalam existency.
The bargaining power of customers
Bagaimana kekuatan yang dimiliki pelanggan Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya.
Dengan taktik marketing dan penetrasi pasar yang banyak dipasar asuransi di Indonesia maka customer bisa mendapat banyak pilihan membeli asuransi selain perusahaan kita, jika tim akuisisi atau marketing tidak cermat dalam mengambil pasar maka akan kalah bersaing.
The bargaining power of suppliers
Supplier merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk bahan produksi. Force ini ditentukan oleh beberapa factor diantaranya: switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier.
Bagaimana intensitas persaingan dalam perusahaan asuransi? Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Force ini ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga, exit barriers, dan sebagainya.
1. Perusahaan asing yang sudah mempunyai nama, brand name, dan historical yang lama anatara lain adalah : prudential, AIA, Manulife, sequislife, sunlife, AIG, dan Allianz, sunlife.
2. perusahaan modal kuat dari investor negeri yaitu : PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Jasa Indonesa, PT Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Central Asia, dan bumiputera.
Permasalahan NTLDR is missing
Pagi2 dah ada komputer error n pesan yang muncul “NTLDR is missing CTRL+Alt+Del to restart”. Permasalahan seperti ini karena salah satu bagian atau komponen dari windows tidak lengkap sesuai defaultnya n beberapa kejadian dikarenakan tidak adanya system yg terinstal sebelumnya. Penyebab lainnya bisa berbagai macam, diantaranya salah setting, adanya virus, instalasi program salah, penghapusan/pemindahan file system tertentu, atau memang ga ada file2 ini dr awal atau jg kesalahan2 lainnya.
Untuk mengatasinya sebenernya hanya dengan mengcopy file NTLDR atau NTDETECT.COM dari direktori i386 (CD Windows) ke direktori C:\.(System pada hardisk)
Langkah2nya sebagai berikut :
Set booting pertama pada Bios adalah CD Rom
Masukan CD Installer Windows XP ke CD Rom dan booting komputer.
Ketika muncul pilihan “Press anykey to boot from CD” tekan enter
Setelah beberapa waktu akan muncul 3 pilihan , setup, repair dan quit. So tekan “R” tuk Repair
Akan muncul system mana yang akan diperbaiki “C:\”
Setelah itu diminta password Administrator, so isi n enter (kl ada passwordnya)
Setelah itu copy NTLDR dan NTDETECT.COM dari CD installer.
Sebelumnya pastikan dulu apa nama drive CD/DVD Rom. Misal “E” so …
Ketik E: [enter]
Ketik CD [spasi] i386, sehingga muncul E:\i386>_
Ketik Copy [spasi] NTLDR [spasi] C: [ enter]
ketik Copy [spasi] NTDETECT.COM [spasi] C: [enter]
ketik FIXBOOT [ enter], [enter] sekali lagi,
Restart, masuk BIOS, Rubah booting pertama menjadi Hardisk kembali,
Ketik password administrator saat diminta, kl ga pake langsung tekan Enter.
Keluarkan CD dari CDROM lalu ketik exit
Kl masih ga bisa juga sebaiknya di install ulang OS windowsnya
Perbedaan Notebook, Laptop, Netbook, Nettop??
Waktu aku mencari-cari informasi tentang laptop , banyak yang mengucapkan kata ‘laptop’ dengan ‘notebook’. Bahkan belakangan ada yang menyebutnya dengan kata ‘netbook’. Sebenarnya, apa arti dari kata-kata tersebut? Apa bedanya pula?
Sebenarnya tidak terlalu banyak perbedaan dari ketiga kata tersebut. Intinya me-refer pada satu istilah ‘komputer jinjing’ atau ‘komputer lipat’.
Notebook merupakan istilah awal yang muncul bersamaan dengan tibanya era komputer jinjing. Ukurannya lebih kecil dan lebih efektif untuk dibawa ke mana saja, jika dibandingkan dengan desktop PC atau komputer rumahan yang besarnya ’segede gaban’.
Istilah Laptop muncul seiring dengan adanya istilah Notebook. Namun kata ‘laptop’ lebih sering digunakan karena diambil dari perilaku pengguna notebook, yang lebih suka meletakkan notebooknya di atas paha (memangku – sapa yang mau aku pangku..hehehe ) daripada meletakkan di atas meja. Kata ‘Lap’ sendiri merupakan bahasa Inggris yang artinya ‘pangkuan’.
Netbook merupakan istilah baru yang diluncurkan Intel pada Februari 2008. Istilah ini ditujukan untuk kategori notebook berukuran kecil, ringan dan fungsionalitas yang mencukupi. Netbook bisa disebut sebagai versi laptop lebih kecil. Secara teknis, Netbook adalah istilah baru untuk laptop yang berukuran kecil dengan penekanan fungsi pada aplikasi internet dan wireless communication. Makanya, setiap netbook dipastikan wajib memiliki fasilitas wi-fi. Netbook cenderung lebih cocok disegmentasi pada pengguna pemula. Seperti untuk anak-anak sekolah, atau pun ibu-ibu rumah tangga. Yang mana umumnya mereka tidak membutuhkan aplikasi lebih dari sebuah komputasi sederhana.
Ada juga istilah Nettop. Nettop adalah versi desktop (komputer meja) yang lebih mini. Di sini juga ada penekanan pada akses internet yang wajib ada. Netbook dan nettop merupakan proyek Intel untuk memberi akses komputer di negara berkembang.
MENGEMBALIKAN DATA HILANG PADA FLASHDISK
Setelah virus benar-benar hilang dari flash disk, sekarang saatnya mengembalikan data yang disembunyikan (Hidden). Berikut langkah-langkahnya:
1. Buka Command Prompt, bisa dengan cara klik Start – Run- ketik cmd atau command (untuk Windows 98/ME).
2. Setelah terbuka jendela command prompt, kemudian ketik attrib -h -r -s -a /s /d f: (dengan catatan berada di drive C, sebagai contoh; C:\Documents and Settings\Papa> attrib -h -r -s -a /s /d f: )
3. Lalu setelah perintah tersebut diketikkan, kemudian enter.
4. Apabila langkah no.2 tidak berhasil, anda pindahkan posisinya dari drive C ke drive flash disk (biasanya F), untuk memindahkan posisi drive, ikuti langkah berikut, apabila posisi flash disk di komputer atau laptop ada di drive F, maka (sebagai contoh); C:\Documents and Settings\Papa> F: kemudian enter maka akan pindah ke drive F:\>
5. Setelah berada di posisi drive flash disk kemudian ketik perintah yang sama dengan langkah no.2, namun untuk f: yang berada di belakang dihilangkan, sebagai contoh : F:\> attrib -h -r -s -a /s /d , kemudian enter.
6. Sesudah proses tersebut, sekarang coba cek folder atau file yang ada di flash disk.
7. atau dengan cara lain yaitu dengan menggunakan antivirus lokal SMADAV. Selamat Mencoba